Kepastian ini diakui Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Ventje Rompas.
“Kawasan pengembangan klaster kentang di Modoinding, Modayag, dan Passi atau "Modassi", mampu menghasilkan kentang benih unggul granola sekitar 20 ton,” ujarnya pada sejumlah wartawan.
Dikatakannya, benih kentang sebanyak 20 ton tersebut selanjutnya ditanam pada areal lahan produksi seluas 30 hektare (Ha) sebagai awal penanaman besar-besaran kentang di Sulut. “Produksi benih kentang kualitas unggul tersebut telah ditanam pada pertengahan April 2012 dan pekan depan akan dipanen. Ketersediaan benih menjadi salah satu masalah petani, karena itu pengembangan klaster kentang Modassi diawali perbanyakan benih," tandasnya.
Sementara itu, Asisten Direktur BI Perwakilan Propinsi Sulut Eko Siswantoro mengatakan, pengembangan budi daya kentang secara besar-besaran tersebut akan menjadi awal untuk menjadikan kawasan Modassi sebagai pusat produksi kentang. Kawasan Modassi yang tepat berada pada perbatasan tiga kabupaten yakni Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow, dan Minahasa Selatan diharapkan mampu menghasilkan kentang guna penuhi kebutuhan lokal hingga ekspor. "Dalam rancangan program pengembangan kentang tersebut mampu mengekspor kentang ke berbagai negara pada 2014, dan penanaman kentang produksi dalam waktu dekat ini diharapkan menjadi awal menggapai cita-cita tersebut," ungkap Eko.
Perbankan, dimintakannya, untuk memberi perhatian optimal pada rencana pembiayaan kentang di Modassi sehingga nantinya dapat mendorong tercapainya peningkatan produksi kentang daerah ini. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
