MANADO BISNIS - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan diuji kwalitasnya oleh Pemerintah Propinsi Sulut.
"Uji sampel BBM di SPBU ini akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Tapi areanya masih terbatas di Kota Manado di mana alur transportasinya maju pesat dengan kepadatan kendaraan yang makin tinggi," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Propinsi Sulut, Sonny Runtuwene.
Dia mengatakan, lima SPBU di Kota Manado yang akan diperiksa adalah SPBU Paal II, Winangun, Boulevard, Malalayang dan Tikala. Menurut dia, indikator pemeriksaan khusus untuk premium sebanyak 16 parameter, sedangkan BBM jenis solar akan diperiksa sebanyak 20 indikator. "Indikator yang akan kami periksa di antaranya timbal. Mudah-mudahan premium yang dipasok oleh pertamina ke setiap SPBU sudah tidak mengandung timbal, karena dampaknya untuk kesehatan sangat buruk," paparnya.
Apalagi menurut dia, pemerintah sudah melarang SPBU menjual BBM bertimbal sejak 2009, di mana di pulau Jawa sudah memberlalukannya, dan hendaknya diikuti hingga ke daerah ini. "Dampak yang bisa dirasakan ketika bahan bakar bertimbal yang dikeluarkan lewat emisi kendaraan yaitu iritasi mata, gangguan tenggorokan, sakit kepala atau pening. Ini terjadi akibat menghidup udara yang terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya," kata dia.
Runtuwene berharap, dengan kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah belum lama ini, semakin memperhatikan kwalitas bahan bakar yang dijual ke SPBU, sehingga memberi dampak pada akitivitas transportasi yang berwawasan lingkungan. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
