Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

2011, IKM Sulut Tumbuh 22,95 Persen

MANADO BISNIS  – Tahun 2011 lalu,  produksi industri kecil menengah (IKM) Sulut  mengalami pertumbuhan 22,95 persen, lebih tinggi ketimbang IKM nasional yang tercatat hanya tumbuh 4,71 persen. Tercatat industri  alat angkutan mengalami pertumbuhan terbesar.
Rumah panggung, salah satu produk IKM Sulut (foto: ist)
                   
Hal ini dikatakan  Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik(BPS) Sulut, Didik Tjahjawinardi. "Jenis industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni industri alat angkutan sebesar 16,99 persen, disusul industri minuman 16,82 persen, industri pengolahan 12,30 persen, industri makanan 11,26 persen," ujarnya.

Didik mengatakan, industri lain yang cukup dominan peningkatan produksinya yakni jasa reparasi pemasangan mesin dan peralatan 10,34 persen, industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer 10,23 persen serta industri logam dasar 7,13 persen. “Sementara IKM yang mengalami penurunan produksi cukup besar yakni industri kulit, arang kulit dan alas kaki turun sebesar 14,87 persen, industri pakaian jadi turun 5,14 persen, industri perkayuan (furniture) turun 2,76 persen,” ungkapnya.

Lebih lanjut diutarakan Didik,  IKM  yang dikembangkan masyarakat Sulut pada umumnya berbahan dasar dari hasil pertanian,  dikembangkan di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Minahasa Utara (Minut), Minahasa, Kepulauan Sangihe dan Bolaang Mongondow Selatan. 

“Kabupaten Minsel dan Minahasa menjadi daerah potensial industri minuman keras cap tikus dan industri kopra, sementara Kabupaten Minut industri pengelolaan pertambangan emas rakyat, Kabupaten Sangihe potensial industri pandai besi seperti parang, pisau dan alat pertanian,” papar Didik.

Sementara itu,  untuk mendorong produk  IKM Sulut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  setempat, terus  memacu revitalisasi  IKM dalam upaya meningkatkan peran usaha kecil ini dalam perekonomian daerah. "Peran IKM dalam pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) masih sangat kecil padahal jumlah mereka sangat besar," kata Kepala Bidang Fasilitasi dan Pengembangan IKM, Disperindag  Sulut, Nico Rambitan.

Jumlah usaha besar di Sulut,  menurutnya,  hanya bisa dihitung dengan jari, tetapi  memberi kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah ini, sebaliknya IKM hanya besar dalam hal jumlah tetapi perannya justeru belum terlihat. "Pemerintah daerah ingin menyeimbangkan jumlah dengan hasil riil, karena itu kita mendorong dengan merevitalisasi ulang komposisi IKM," ungkap Rambitan.

Program revitalisasi ini,  lanjut dia,  terkait juga dengan program penumbuhan industri kecil diantaranya menciptakan wirausaha baru yang tangguh di tengah kondisi persaingan usaha yang makin ketat saat ini. "Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 2 juta jiwa, maka daerah ini memiliki sumber daya manusia cukup besar dikembangkan menjadi wirausaha baru,"  paparnya.  [yg/mtr]


@



2011, IKM Sulut Tumbuh 22,95 Persen