 |
| Petani sedang panen rumput laut (foto : ist) |
Perluasan sentra rumput laut ini terdapat di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), karena saat ini produksi rumput laut di Sulut sekitar 75 persen terdapat di daerah tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Minut, Ronny Siwi, perluasan rumput laut di Minut terdapat di tiga lokasi, masing-masing, Mantehage, Kulu dan Kema."Kulu dan Kema, merupakan dua kawasan pesisir pantai yang terbukti sangat cocok untuk penanaman rumput laut, karena itu kita sedang kembangkan," ujarnya.
Dikatakan Siwi, dengan bertambahnya kawasan sentra rumput laut di kabupaten ini, maka diharapkan produksi komoditas tersebut mengalami peningkatan 122 persen pada tahun 2012 dibandingkan sebelumnya. "Produksi rumput laut pada tahun 2012 diharapkan meningkat menjadi 100 ribu ton, meningkat dibandingkan tahun 2011 yang hanya 45 ribu ton," ungkapnya.
Penambahan lokasi sentra rumput laut ini, lanjut Siwi, juga terkait dengan ditetapkannya Kabupaten Minut sebagai house industri rumput laut nasional. Guna mendorong pertumbuhan produksi perikanan termasuk rumput laut di dalamnya, maka pemerintah kabupaten telah meluncurkan program sentuh air.
"Program sentuh air dimaksudkan agar masyarakat di kabupaten ini mencintai air dengan melakukan berbagai program budidaya termasuk diantaranya rumput laut," papar Kadis DKP Minut ini.
Ditambahkannya, keberhasilan pengembangan rumput laut di Minut, optimistis dapat berlangsung dengan baik, karena adanya dukungan dunia perbankan. "BNI merupakan salah satu bank yang telah secara nyata memberi perhatian serius pembiayaan rumput laut. Sampai saat ini KUR BNI untuk budidaya rumput laut sudah sebesar Rp8,4 miliar,” akunya. [yg/mtr]
@
Tagged @ wirausaha
