 |
| Salah satu tanaman pangan (foto : ist) |
Hal ini dikatakan Kepala Bidang Pangan dan Hortikultura Dispertanak Sulut Ventje Rompas pada sejumlah wartawan. “Tahun ini kami masih fokus pada tanaman pangan sebagai target utama pembudidayaan untuk menjaga ketahanan stok pangan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan Rompas, tanaman pangan dimaksud terutama yang banyak dikonsumsi masyarakat setiap hari seperti beras, jagung, dan beberapa jenis lainnya. “Pengembangan tanaman pangan tersebut anggarannya sebagian besar langsung diterima pemerintah kabupaten/kota atau yang lebih dikenal dengan tugas pembantuan,” ungkapnya.
Melalui dana tugas pembantuan tersebut, lanjut dia, akan didorong produksi berbagai jenis pangan utama masyarakat, terutama untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. "Kondisi cuaca ekstrem, yang ditandai banjir dan bencana alam melanda berbagai daerah sentra pertanian di Indonesia, karena itu pemerintah provinsi mengantisipasi dengan program penguatan ketahanan pangan," paparnya.
Saat ini, menurut Rompas, ketahanan pangan Sulut memang masih terjaga, namun pemerintah tidak hanya terpaku pada kondisi yang sudah terjadi selama ini, tetapi juga bagaimana mempersiapkan ketahanan pangan ke depan. “Antisipasi dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota terkait perkembangan pemberdayaan pertanian di sektor pangan,” pungkasnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
