MANADO BISNIS – Bagi warga Sulut yang menjalankan peternakan bebek, dengan hasil telurnya dalam jumlah yang banyak, tak perlu lagi merasa bingung memasarkannya dimana. Sebab pemasaran telur bebek tersebut sudah mulai terbuka, dengan adanya pembeli yang menginginkan telur bebek dalam jumlah yang banyak.
Terbukanya pemasaran telur bebek ini, terlihat pada pasar lelang komoditi agro (PLKA) Sulut periode ke-3 tahun 2012. "Pembeli dan penjual sepakat menetapkan harga telur bebek produksi peternak Tondano Rp2.400 per butir, lebih tinggi ketimbang harga pasaran bebas," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkutan.
Dikatakannya, terciptanya transaksi perdagangan komoditi telur bebek, sangat membanggakan, di tengah upaya pemerintah semakin memperluas pemasaran berbagai komoditas yang berasal dari usaha langsung masyarakat. "Peternakan bebek atau itik, merupakan usaha rakyat, karena sistem pemeliharaannya sebagian besar dilakukan sendiri oleh masyarakat, karena itu terbukanya pasar telur bebek, membuka peluang usaha bagi para peternak bebek ke depan," ungkapnya.
Daerah sentra penghasil telur bebek di Sulut, menurut Parengkuan tersebar di banyak lokasi. Diantaranya, Tondano, Langowan, Kakas, dan beberapa kawasan lainnya. “Dalam PLKA Sulut periode ke-3, telur bebel diperdagangkan mencapai 3.000 butir, jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan industri pangan lokal terhadap komoditas tersebut yang terus meningkat,” papar Parengkuan. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar
Tagged @ wirausaha