 |
| Pelabuhan Bitung tempat bongkar gula pasir |
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut Feby Karambut mengatakan, gula pasir yang baru masuk ini dipasok oleh Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) ke Sulut guna memperkuat ketahanan stok gula di daerah ini.
"Gula pasir ex impor tersebut sementara dibongkar di Pelabuhan Bitung untuk disalurkan ke distributor yang ada, sebanyak 1.425 ton dari alokasi sebanyak 3.000 ton, jadi sisanya yang sebanyak 1.575 ton akan menyusul dalam beberapa hari ini," jelasnya,
Dikatakan dia, pihaknya akan terus menjamin ketersediaan stok dipasaran sehingga tidak terjadi kekosongan. "Memang harga gula pasir mengalami kenaikan hingga Rp14.000 per kilogram, namun ini karena dampak dari harga lelang yang tinggi dari pusat karena pemerintah akan memberikan insentif kepada petani tebu namun sangat berdampak pada kenaikan harga gula di tingkat pedagang," jelasnya.
Ditambahkan Karambut, kenaikan harga gula ini terjadi di seluruh Indonesia bukan hanya di Sulut sendiri. Oleh karena itu, pemerintah akan tetap memantau harga bahkan stok yang ada agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. “Gula merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok, itulah sebabnya menjadi tugas pemerintah untuk menjamin stok yang ada, serta harganya stabil,” pungkasnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
