Demikian dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan."Pemerintah daerah sedang merancang program pengembangan kentang secara menyeluruh, jadi bukan hanya memproduksi kentang, tetapi juga hasil turunannya," ujarnya.
Dikatakan Parengkuan, dalam upaya pengembangan kentang Sulut, maka pemerintah daerah bekerja sama dengan Bank Indonesia dan perbankan telah menetapkan kawasan klaster pengembangan kentang di kawasan Modayag(Bolaang Mongondow Timur), Modoinding(Minahasa Selatan) dan Passi(Bolaang Mongondow). “Kawasan yang dikenal dengan singkatan Modassi(Modoinding, Modayag dan Passi) tersebut, diharapkan mampu menghasilkan kentang berkualitas tinggi secara kontinu,” tandasnya.
Selanjutnya produksi kentang dihasilkan dari daerah tersebut, kata dia, akan diikuti pengembangan industri pengolahan kentang menjadi berbagai jenis produk jadi. "Penetapan kawasan klaster kentang, diharapkan agar kawasan Modassi ini bukan hanya menghasilkan kentang dalam jumlah banyak, tetapi juga mampu ditambah nilai tambahnya," ungkap Parengkuan.
Lebih lanjut dikatakannya, program pengembangan kentang dan turunannya, akan dilakukan secara terkoordinasi semua unsur terkait. Dengan demikian diharapkan komoditas tersebut selanjutnya akan berkembang menjadi produk kearifan lokal daerah ini dimana masyarakat akan memperoleh nilai tambah.
"Pemerintah menginginkan kentang dapat menjadi komoditas unggulan yang memberi kesejahteraan kepada masyarakat daerah ini," pungkasnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
