Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Krisis Eropa, Ekspor Pala Sulut Masih Berpeluang

MANADO BISNIS  – Meski negara-negara di Eropa sebagian sedang dilanda krisis keuangan, ternyata  belum  berpengaruh pada ekspor Pala Sulut. Buktinya baru-baru ini kembali terealisasi pengiriman bunga pala ke Belanda. 

"Ekspor bunga pala 'H+3' Lebaran sebanyak 10 ton mampu mendatangkan devisa bagi Sulut sebanyak 183 ribu dolar AS," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.

Dikatakannya, dengan realisasi ekspor ke Belanda tersebut, pertanda bahwa krisis keuangan yang melanda negara di kawasan tersebut belum berpengaruh pada ekspor, paling tidak hingga bulan Agustus ini. "Memang ada pengekspor mengkhawatirkan krisis keuangan akan berdampak penurunan daya beli masyarakat di berbagai negara Eropa, termasuk Belanda, dan pengaruhnya pada ekspor, tetapi hingga kini kondisi masih cukup baik bagi Sulut," ucapnya.

Salah satu faktor yang mendorong permintaan komoditas unggulan Sulut tetap tinggi, karena sebagian besar produk yang dikirim merupakan produk pangan yang tetap dibutuhkan masyarakat. "Kondisi krisis pun, rakyat tetap butuh makan. Nah kebetulan komoditas ekspor Sulut sebagian besar merupakan produk pangan, tak heran bila pengiriman barang ke Eropa khususnya Belanda tetap berlangsung dengan lancar hingga saat ini," tukasnya.

Bunga pala, menurut Parengkuan,  merupakan salah satu produk turunan komoditas pala selain biji pala, namun harganya jauh lebih tinggi daripada biji pala. Produk tersebut terutama banyak dibeli, karena merupakan produk bumbu utama untuk berbagai jenis makanan yang semakin digemari pasar saat ini.
Sebelumnya beberapa waktu lalu, Moureen Bahar, salah satu pengekspor pala Sulut mengkhawatirkan bakal terjadi penurunan ekspor karena belum adanya kontrak baru dengan pembeli sebagai dampak krisis keuangan yang semakin terasa pada perekonomian negara maju. [yg/mtr]



@



Krisis Eropa, Ekspor Pala Sulut Masih Berpeluang