MANADO BISNIS – Bunga Krisan banyak terdapat di Sulut tepatnya di Kota Tomohon. Keberadaan tumbuhan ini pun ternyata telah dilirik investror dari Korea Selatan (Korsel)
![]() |
Bunga Krisan banyak terdapat di Kota Tomohon, Sulut |
Hal ini pun diakui Kepala Dinas Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Tomohon, Gerardus H Mogi mengatakan. "Kerja samanya sementara dijajaki pemerintah kota lewat dua instansi teknis masing-masing Dinas Pertanian dan Peternakan serta Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan," kata Mogi.
Dia mengatakan, ketertarikan investor didukung dengan potensi bunga Krisan yang cocok dengan karakteristik geografi Kota Tomohon. "Mungkin saja kerja sama akan diperluas dari produksi bunga, sampai pada pembuatan minuman berbahan dasar Krisan. Kerja sama ini makin serius, dan mudah-mudahan dapat terealisasi dalam waktu dekat ini," ungkapnya.
Dari sisi produksi bunga Krisan, kata Mogi, tidak akan menjadi persoalan, karena investor yang akan membeli langsung semua bunga yang ditanam oleh petani, tanpa harus berinvestasi membangun rumah budidaya yang mengeluarkan anggaran cukup besar. "Semua petani akan dilibatkan di dalamnya dan investor yang akan membeli. Kami pikir dalam menyediakan bahan baku tidak akan menjadi persoalan," ungkapnya.
Mogi menambahkan, untuk varitas Krisan, Kementerian Pertanian telah menetapkan dua varitas unggulan yakni Krisan Kulo dan Riri bersamaan dengan dibukanya pelaksanaan Tomohon Flower Festival yang dilaksanakan Agustus lalu.
Menurut dia, ketertarikan investor asing menanamkan investasi di Kota Tomohon tidak terlepas dari promosi wisata yang gencar dilakukan pemerintah kota, serta menggelar hajatan-hajatan bertaraf nasional dan internasional dan melibatkan negara-negara asing dan di kawasan Asia tenggara. "Kami berharap dengan semakin banyak promosi wisata ke luar negeri, banyak investor yang mau berinvestasi. Dengan demikian akan memberi dampak bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kota dan daerah," ungkapnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar