MANADO BISNIS – Komoditas kentang yang banyak terdapat di daerah Modoinding (Minsel) dan Modayag (Boltim), berpeluang diekspor ke mancanegara tahun 2015 mendatang.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulut, Johanis Panelewen mengatakan, pemerintah Sulut mengupayakan akan mengekspor komoditi unggulan kentang pada tahun 2015. “Upaya ini akan didorong dengan sentuhan teknologi sehingga bisa mencapai kualitas grate satu dengan ukuran yang lebih besar sehingga bisa laku di pasar internasional,” ujar Panelewen.
Dikatakannya, dengan adanya pengembangan klaster kentang di Daerah Modassi yakni di Modoinding (Minahasa Selatan), Modayag (Bolaang Mongondow Timur) dan Passi (Bolaang Mongondow) diharapkan mampu meningkatkan produksi kentang yang saat ini masih sekitar 20 ton per hektar. “Kami berharap dengan sistem klaster kentang ini mampu meningkatkan produksi kentang hingga 30 ton per hektar,” ungkapnya.
Di pihak lain, Bank Indonesia (BI) manado memfasilitasi pengembangan klaster kentang di daerah penghasil kentang tersebut. Pemimpin Bank Indonesia (BI) Manado, Ramlan Ginting mengatakan, pengembangan klaster kentang ini bersinergi juga dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulut.
"Dengan adanya pengembangan klaster kentang ini, diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat lebih khusus petani kentang," ujarnya.
Dikatakan Ginting, klaster kentang ini, selain memfasilitasi kelompok usaha atau industri yang saling melengkapi, bersaing dan saling tergantung dalam upaya meningkatkan daya saing kelompok usaha, terutama melalui ekspor barang dan jasa. "Selain memberikan pelatihan, juga diberikan pendamping kepada masyarakat baik teknologi maupun dana untuk melakukan pengembangan klaster kentang," paparnya. (yg/mtr)
@
Tagged @ komoditi