"Pada Juni permintaan beras masyarakat Sulut diperkirakan meningkat dua hingga tiga persen menjadi 22.500 ton, sementara Januari hingga Mei diperkirakan 22 ribu ton setiap bulan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, peningkatan permintaan beras pada bulan Juni 2012, terutama terkait dengan kegiatan pengucapan syukur yang biasanya dilakukan masyarakat di beberapa kabupaten/kota pada bulan tersebut. "Pengucapan syukur sudah menjadi agenda keagamaan tahunan di beberapa kabupaten seperti Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara dan daerah lainnya, ini memicu tumbuhnya permintaan bahan kebutuhan pokok masyarakat tersebut," ungkapnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Feby Karambut, untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Sulut, 68 hingga 70 persen dipenuhi produksi petani lokal, selebihnya dipasok dari luar daerah. "Produk beras lokal terutama banyak dihasilkan petani di Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa, dan Minahasa Selatan," ungkapnya.
Sementara sekitar 30 persen beras yang didatangkan dari luar daerah, kata dia, berasal dari Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Disperindag pun optimistis kebutuhan beras masyarakat Sulut dalam tahun ini dapat terpenuhi baik dengan stok berasal dari petani lokal maupun daerah lain. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
