Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Pedagang Akui, Pabrikan Batasi Pembelian Cengkih

MANADO BISNIS  – Dibandingkan harga beberapa bulan sebelumnya yang sempat mencapai Rp 200.000/kg, harga cengkih Sulut saat ini mulai anjloj ke level Rp 75.000/kg. Salah satu penyebabnya, karena pedagang  mulai membatasi pembelian cengkih.
                                                        
Pedagang Pengumpul Cengkih di Pasar Pinasungkulan, Karombasan, Gustav Karinda mengatakan,  harga cengkih yang terus turun akibat stok di tangan petani sudah kosong serta tidak ada panen raya di tahun ini. "Harga cengkih sekarang sudah berada dikisaran Rp75.000/kg, namun sangat disayangkan pabrikan tidak lagi membeli cengkih yang ada di Sulut," ujarnya.

Dikatakan Karinda, pihaknya juga sudah tidak membeli cengkih dari petani karena pasar cengkih di Sulut sudah tutup. "Bagimana torang mo beli, ada petani yang hanya membawa satu hingga dua kilogram saja, dan pihak pabrik saat ini tidak lagi membeli produk unggulan tersebut," jelas Karinda.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan mengatakan,  sekarang ada impor cengkeh, salah satu yang cukup besar dari India. Ini berdampak harga dalam negeri mengalami penurunan dan impor cengkeh tersebut terpaksa dilakukan,  guna mempertahankan industri pabrik kecil yang terancam gulung tikar akibat kekurangan bahan baku.

“Harga cengkeh dalam negeri yang sempat menyentuh Rp210.000/kg   membuat industri kecil kesulitan memperoleh bahan baku cengkeh, karena itu ada impor,” katanya.

Dalam kondisi saat ini, lanjut dua, tidak ada panen di daerah sentra. Maka kebijakan tersebut bisa dibenarkan, namun diharapkan di saat daerah sentra terjadi panen, maka pemerintah harus membatasi impor cengkeh. “Sulut sendiri  merupakan salah satu daerah sentra di Indonesia, karena volume produksi di saat panen raya bisa mencapai 20 hingga 30 persen  dari total panen nasional. Terakhir, panen raya cengkeh Sulut terjadi pada tahun 2010 dengan volume berkisar 12.000 hingga 15.000 ton,” paparnya.

Ditambahkan Parengkuan, cengkeh menjadi komoditas unggulan masyarakat Sulut, karena lebih 100.000 rumah tangga di daerah ini mempunyai lahan pertanian cengkeh, dengan luas areal pertanaman beragam.(yg/mtr)


@


Recommended posts

Pedagang Akui, Pabrikan Batasi Pembelian Cengkih