MANADO BISNIS – Perbankan umum di Sulut tampaknya mulai menaruh perhatian untuk kalangan usaha mikro kecil menengah(UMKM), dalam hal mengucurkan kredit.
 |
| Penyulingan Cap Tikus, salah satu kegiatan UMKM Sulut |
Setidaknya hal ini terlihat pada BNI Wilayah Manado, yang optimistis mampu menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar Rp1,8 triliun hingga akhir tahun 2012 ini. “Per September 2012, BNI Manado sudah menyalurkan kredit ke sektor UMKM sebesar Rp1,6 triliun, optimistis hingga Desember akan mampu mencapai Rp1,6 triliun,” kata Regional CEO BNI Manado, Emil Ermindra.
Dikatakannya, ekspansi kredit ke UMKM tersebut dilakukan dalam upaya mendorong pergerakan sektor riil di wilayah kerja BNI Manado dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. “Kredit ke UMKM tersebut merupakan kredit produktif, karena itu diharapkan akan memberi dampak langsung pada pergerakan ekonomi daerah ini sehingga dapat tumbuh lebih cepat dari sebelumnya,” tandasnya.
BNI, kata Emil menaruh perhatian besar terhadap sektor UMKM, karena itu akan memberi peluang kepada sektor ini guna mendapatkan pembiayaan lebih besar. UMKM yang dibiayai, terutama yang berpotensi untuk berkembang lebih besar dan berperan cukup dominan pada pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Sementara , Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulut, Suhaedi mengatakan, seluruh perbankan yang ada di Sulut agar memberi perhatian serius terhadap pemberdayaan sektor UMKM. “Sektor UMKM adalah usaha dari sebagian besar rakyat, karena itu ekspansi kredit ke sektor ini akan memberi dampak langsung pada perekonomian masyarakat,” kata Suhaedi.
Karena itu, BI meminta perbankan yang beroperasi di Sulut supaya terus memperbesar penyaluran kredit ke sektor UMKM, dengan demikian diharapkan ekonomi masyarakat daerah ini terus tumbuh lebih cepat, dengan tingkat kesejahteraan semakin merata. [yg/mtr]
@
Tagged @ wirausaha
