MANADO BISNIS – Ini yang paling dikhawatirkan konsumen yang beragama kristiani. Betapa tidak, menjelang Natal dan tahun baru harga soft drink (minuman ringan) mulai terjadi di Kota Manado.
"Harga jenis minuman coca-cola yang banyak dibutuhkan masyarakat mengalami kenaikan sekitar 15 persen dibanding pekan lalu, begitu juga jenis lainnya, " kata Johana Kalin, ibu rumah tangga yang tinggal di Malalayang.
Dikatakannya, Coca-cola ukuran 295 mililiter yang pekan lalu hanya dijual pedagang berkisar Rp 70 ribu per krat 24 botol, saat ini naik menjadi Rp80 ribu. Minuman bir hitam naik dari Rp390 ribu menjadi Rp420 ribu, kondisi sama terjadi untuk jenis minuman ringan lainnya
.
James, salah seorang pedagang di Manado mengatakan, kenaikan harga minuman terjadi karena stok di pasaran berkurang akibat banyak yang sudah simpan stok baik pedagang maupun sebagian masyarakat. "Pengalaman tahun-tahun sebelumnya minuman ringan menjadi barang langka di akhir tahun karenanya banyak diantaranya simpan stok, karena khawatir tidak kebagian pasokan," akunya.
Masyarakat pun meminta pemerintah menjamin ketersediaan stok minuman ringan di pasaran tetap tersedia agar tidak terjadi gejolak di masyarakat. “Harus sedini mungkin melakukan pengawasan, jangan nanti bulan Desember baru turun lapangan,” pinta Agus, warga Winangun.
Warga ini menambahkan, instansi terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan, jangan hanya memberikan statemen di Koran lantas tidak turun lapangan. “Masyarakat membutuhkan action di lapangan, bukan terus mencari popularitas di Koran. Kami minta Kepala Disperindag Sulut Sanny Parengkuan, langsung turun lapangan bersama timnya,” sindirnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar