Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Kredit Bermasalah Sektor Pertanian Sulut Masih Tinggi

Sektor pertanian butuh perhatian perbankan (foto : ist)
MANADO BISNIS  - Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah perbankan di Sulut, khusus sektor pertanian masih tinggi capai 6,65 persen. Namun begitu secara umum NPL perbankan di Sulut   turun menjadi 3,19 persen selama November 2011 dibanding posisi sama tahun 2010 yang masih mencapai 3,46 persen.

"Penurunan atau  NPL tertinggi terjadi pada sektor industri dari 11,09 persen tahun 2010 menjadi 2,04 persen, disusul kredit sektor konstruksi 12,33 persen menjadi 4,57 persen tahun ini, dan pertanian dari 9,11 persen ke NPL hanya 6,65 persen," kata Pemimpin Bank Indonesia(BI) Manado, Ramlan Ginting.

Kendati NPL pertanian mengalami penurunan cukup tinggi, tetapi posisi NPL 6,65 persen masih cukup memprihatinkan karena berada di atas patokan maksimal BI sebesar lima persen. “Selain pertanian,  jasa sosial juga berada di posisi yang patut diwaspadai karena kredit bermasalah sektor ini yang masih mencapai 6,57 persen berada di atas batas BI,” paparnya.

Sementara itu, sektor perdagangan yang November 2010 cukup mencemaskan karena berada di atas batas maksimum BI, menurut Ginting,  meski pada tahun ini justru memperlihatkan kinerja yang cukup baik karena NPL November 2011 turun menjadi 4,86 persen.  “Demikian halnya kredit sektor konstruksi, dari NPL 12,33 persen akhirnya dengan upaya keras yang dilakukan perbankan dapat turun ke posisi berada di bawah batas BI yakni 4,57 persen,” ungkapnya.

Dengan rasio NPL perbankan Sulut menjadi 3,19 persen, ditambahkan Ginting,  maka jumlah kredit bermasalah perbankan di daerah ini tercatat hingga November 2011 mencapai Rp479,4 miliar turun dibandingkan bulan Oktober 2011 yang masih sebesar Rp513,69 miliar. [yg/mtr]


@


Recommended posts

Kredit Bermasalah Sektor Pertanian Sulut Masih Tinggi