Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Minat Konsumsi Pupuk Urea di Sulut Turun

Hasil tanaman ini maksimal karena dipupuk (foto : ist)
MANADO BISNIS  - Realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Sulut selang tahun 2011 masih minim menyusul kuota yang ditetapkan sebesar 29.000 ton namun yang terealisasi hanya sebesar 20.230 ton.

Kepala Pemasaran dan Gudang PT Pupuk Kalimantan Timur Wilayah Pemasaran Manado,Aloysius Windu mengatakan,  realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi dengan sistem pemasaran tertutup di  Sulut yang tidak mencapai target kuota yang ditetapkan di Sulut karena konsumsi masyarakat khususnya petani yang menurun.

"Konsumsi pupuk urea bersubsidi di Sulut mengalami penurunan karena kuota yang ditetapkan tidak sepenuhnya di beli masyarakat Sulut," ujar Windu.

Dikatakannya, sesuai Surat keputusan (SK) Gubernur kuota yang ditetapkan pemerintah untuk pupuk urea bersubsidi di Tahun 2011 sebesar 29.000 ton yang dikonsumsi hanya sebanyak 20.230 ton. "Jadi masih sebanyak 8.770 ton pupuk urea bersubsidi di Sulut yang tidak dikonsumsi masyarakat," katanya.

Dijelaskan Windu, untuk Kabupaten Bolaang Mongondow dari kuota yang ditetapkan sebanyak 8.085 ton yang dikonsumsi hanya sebesar 7.147,65 ton. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan kuota sebanyak 1.075 ton dan yang dikonsumsi hanya 310,70 ton. Kabupaten Bolmut sebesar 1.100 ton dan yang dikonsumsi hanya 328,10 ton. Kota Kotamobagu 2.025 ton yang terkonsumsi hanya 1.330,75 ton.

Kabupaten Minahasa 5.920 ton dan yang dikonsumsi hanya 5.642 ton. Kabupaten Minahasa Selatan sebanyak 3.318 ton yang dikonsumsi petani hanya 3.323,75 ton. Kabupaten Minahasa Tenggara sebanyak 1.874 ton dan yang terealisasi sebesar 831,50 ton. Kabupaten Minahasa Utara (Minut) sebanyak 1.475 ton dan yang terealisasi sebesar 1.004,55 ton. Kepulauan Sangihe sebanyak 289 ton dan terealisasi hanya 35,60 ton.

Kepulauan Talaud 285 ton yang terealisasi 10,10 ton. Kota Manado kuota sebanyak 275 ton dan yang terealisasi 84,50 ton dan Kota Tomohon sebanyak 2.225 ton dan yang dikonsumsi hanya 1.181,25 ton. "Dari 15 kabupaten/kota di Sulut yang tidak mengkonsumsi pupuk urea bersubsidi yakni Kabupaten Bolsel, Kabupaten Sitaro dan Kota Bitung," jelas Windu.

Ditambahkannya,  Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk urea bersubsidi di Kota Manado,  naik menjadi Rp 1.800 per kilogram (kg). Kenaikan ini  sebesar 12,5 persen dari sebelumnya Rp1.600 per Kg, "Kenaikan harga pupuk yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2012, berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian,"  tandasnya. [yg/mtr]


@


Recommended posts

Minat Konsumsi Pupuk Urea di Sulut Turun