MANADO BISNIS – Bank Indonesia (BI) Sulut menghimbau proporsi kredit produktif dan komsumtif harus seimbang dijalankan semua perbankan yang ada di Sulut. Itulah sebabnya BI mendorong kredit produktif tahun 2013 tumbuh lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya.
"Kredit produktif berarti mendorong pergerakan sektor riil di masyarakat, karena itu ekspansi kredit bank diarahkan ke sektor tersebut," kata Kepala BI Perwakilan Sulut, Suhaedi.
Dikatakannya, tahun 2012 lalu sudah terjadi kemajuan yang cukup baik, dimana proporsi kredit produktif menunjukkan peningkatan, namun perlu terus didorong lagi. "BI berharap proporsi kredit produktif dengan konsumtif menjadi seimbang besarannya, dengan begitu efeknya akan menggerus tingkat pertumbuhan ekonomi tumbuh lebih tinggi," kata Suhaedi.
Kredit konsumtif, lanjut dia, memang tetap dibutuhkan bank, hanya saja berharap pertumbuhannya dapat sedikit ditekan, dan lebih mengarahkan ekspansi lebih besar ke kredit produktif. "Kalau melihat data perbankan nasional, kredit produktif sudah mendominasi ketimbang kredit konsumtif, nah kita berharap juga di Sulut terjadi kondisi demikian," ungkapnya.
Posisi hingga akhir tahun 2012 lalu, proporsi kredit produktif sudah lebih 30 persen, ditargetkan proporsinya bisa terus meningkat mencapai 40 persen hingga ke tingkat pangsa yang seimbang. “Mendorong pertumbuhan ekonomi terus mengalami pertumbuhan tinggi menjadi tanggung jawab bersama, termasuk perbankan, karena itu BI akan terus memotivasi perbankan yang ada di daerah ini untuk meningkatkan proporsi kredit produktif,” papar Suhadi. [yg/mtr
@
Tagged @ perbankan