“Komoditas turunan kelapa di Sulut banyak, termasuk arang tempurung yang bahan bakunya tempurung kelapa, banyak tersebar di Sulut. Kami tetap mendorong eksportir lebih banyak melakukan ekspor,” ujar
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut Feby Karambut.
Seperti belum lama ini, lanjut dia, arang tempurung berhasil dikirim ke negeri China sebanyak 165,8 ton, dengan devisa sebesar 489.610 dolar Amerika. "Ekspor tempurung ke China itu dilakukan oleh PT Carbon Teg, dari Minahasa Selatan, melalui pintu keluar Bitung," tandasnya.
Ia menjelaskan arang tempurung tersebut banyak gunanya, karena itu sangat diminati oleh negara-negara luar, bahkan sangat menguntungkan untuk berbagai keperluan, terutama bahan bakar. "Arang tempurung banyak dipilih, karena memiliki enegeri 7.340 kalori, sehingga menghasilkan panas lebih tinggi dari arang biasa," ungkap Karambut.
Dia mengatakan pemerintah terus memotivasi petani kelapa, agar tidak hanya memanfaatkan daging kelapa, tetapi juga batok kelapanya untuk dijadikan sebagai produk bermanfaat yang bisa mendatangkan keuntungan.
Menurut dia, China dan Amerika adalah pasar yang baik untuk ekspor arang tempurung, karena itu peluang itu harus dimanfaatkan oleh para petani maupun eksportir di Sulawesi Utara untuk meningkatkan perekonomian dan meraih keuntungan sebesar-besarnya dari komoditas andalan Sulut tersebut.
Saat ini, arang tempurung kelapa sudah menembus Prancis, Belgia, Belanda, Inggris, Austria, Italia, Jerman, Swedia, Denmark, dan Timur Tengah (Lebanon dan Suriah), sedangkan untuk kawasan Asia sudah menembus pasar Singapura, Jepang, dan Korea Selatan. "Kegunaan arang tempurung dapat digunakan aplikasi berbagai produk seperti industrial respirators untuk adsorpsi kandungan organik, termasuk pada rokok digunakan sebagai filter dan masih banyak lagin," ungkap tandas Karambut.[yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi