MANADO BISNIS - Perdagangan komoditi pala dan cengkih Sulut, hingga kini masih tetap tinggi, baik ke pasar dalam negeri maupun internasional.
Dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan dua komoditi ini harganya tetap stabil hingga kini, bahkan untuk cengkih sudah sangat tinggi capai Rp124.000/kg. Sedangkan pala biji maupun fuli dilevel Rp90.000/kg. "Cengkih dan pala ini memang beberapa bulan lalu berfluktuasi harganya, namun masih dapat mensejahterakan petani," tandasnya.
Untuk pasar luar negeri, lanjut Parengkuan, yang paling dominan yakni pala, yang sebagain besar ke benua Eropa, di antaranya Belanda, Inggris, Italia dan Spanyol. Sedangkan negara-negara lain di luar Eropa seperti Amerika Serikat, Brazil, Vietnam dan Thailand. "Untuk jenis pala yang banyak diekspor, yakni pala dari Siau Nutmeg dengan kualitas ABCD (terbaik) dan pala Siau Nutmeg (kedua terbaik) kualitas srivel," ujarnya.
Ekspor Sulut ini, menurut Paregkuan, setelah Sulut banyak menerima permintaan pala yang merupakan salah satu komoditas daerah ini. “Permintaan paling banyak yakni dengan kualitas terbaik,” ungkapnya.
Sementara untuk cengkih, pasar dalam negeri paling domonan. Menurut Parengkuan, selain dibeli sejumlah pabrikan rokok juga mulai diincar pedagang diluar Sulut.
"Pedagang dari Surabaya menginginkan cengkih Sulut karena aromanya sangat baik dan sudah terkenal. PLKA lalu ada pembeli yang datang langsung dari Surabaya untuk membeli komoditi cengkih tapi sayang tidak ada penjualnya,” tutur Parengkuan. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar