MANADO BISNIS – Kebutuhan bahan pokok jelang natal dan tahun baru diperkirakan akan meningkat hingga 500 persen. Hal ini seperti pada kebutuhan telur yang biasanya hanya 5 juta butir mengalami lonjakan hingga 30 juta butir.
![]() |
Telur salah satu bahan pokok yang akan melonjak jumlahnya di Natal |
Sedangkan beras diperkirakan akan menonjak hingga 27.500 ton atau mengalami kenaikan 25 persen dari kebutuhan normal.
Hal ini sebagaimana prognosa kebutuhan beras yang disusun oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut. "Kebutuhan beras saat menghadapi Natal dan Tahun Baru mengalami kenaikan 25 persen menjadi 27.500 ton dibanding bulan lainnya rata-rata 22.000 ton," kata Kepala Disperindag Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, kebutuhan beras ini 30 persen dipasok dari luar Sulut dan 70 persen dari lokal. Pasokan dari luar Sulut rencananya akan didatangkan dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. “Jadi tidak cukup kalau mengandalkan pasokan lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk gula Disperindag telah menyiapkan sebanyak 8.000 ton, minyak goreng sebanyak 5.000 ton, terigu 4.000 ton, mentega 2 .000 ton dan susu 1.800 ton. “ Untuk gula, minyak goreng, terigu dan susu mengalami kenaikan 100 persen sedangkan mentega 400 persen,” tandas Parengkuan.
Untuk telur ayam dalam mengahadapi Natal, ditambahkannya, di siapkan 30 juta butir telur. Ini mengalami kenaikan 500 persen dibanding kebutuhan bulan biasanya 5 juta telur. Pihaknya sengaja menyiapkan telur sebanyak 30 juta butir karena diperkirakan kebutuhan telur akan melonjak tajam. Hal ini disebabkan masyarakat Sulut yang merayakan Hari Natal akan banyak menggunakan telur untuk membuat kue dan lainnya. "Sementara untuk kebutuhan daging ayam 1.600 ton dan daging sapi 613 ton. Untuk daging ayam 85 persen kita pasok dari lokal dan daging sapi 100 persen dari lokal pula," paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar
Tagged @ umum