Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Hanny Wajong mengatakan, pembeli atau buyers asal Spanyol membeli tepung kelapa sebanyak 12,7 ton.
"Tepung kelapa sebanyak 12,7 ton tersebut mampu menghasilkan devisa sebesar US$23.503 bagi daerah Sulut," ujarnya.
Katanya, tepung kelapa tersebut akan dijadikan bahan baku membuat roti, kue dan makanan khas Spanyol lainnya. "Tepung kelapa asal Sulut sangat diminati masyarakat Spanyol menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi," ungkapnya.
Kata Wajong, pihaknya akan terus memfasilitasi eksportir yang ada di Sulut agar mendapatkan pasar baru. "Disperindag akan terus mencari pasar baru untuk tujuan ekspor komoditi unggulan daerah," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Wajong, produk tepung kelapa Sulut makin diminati pasar dunia. Bahkan selama tiga bulan pertama di tahun 2013, Sulut sudah mengekspor lebih dari seribuan ton tepung kelapa ke berbagai Negara. "Negara tujuan ekspor tepung kelapa (desiccated coconut) asal Sulut memang sangat beragam. Umumnya, Negara-negara Eropa, seperti Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan Rusia, serta sejumlah negara di Eropa Timur. Selain itu, tepung kelapa Sulut ada banyak pula yang dikirim ke Amerika Serikat, Selandia Baru, dan beberapa beberapa negara di Asia dan Afrika," papar Wajong.
Menurut Wajong, realisasi ekspor tepung kelapa Sulut dari tahun ke tahun memang relatif terjaga. Pada tahun 2012 lalu, tepung kelapa yang diekspor mendekati 10 ribu ton dengan nilai ekspor sekira 15 juta dolar AS. Dan tahun ini, rata-rata target ekspor antara 700-800 ton per bulan ke berbagai negara bisa tercapai. "Tepung kelapa yang biasa diminta pasar dunia ini, terutama untuk kategori tepung kelapa halus dan tepung kelapa agak kasar (medium)," paparnya.
Tepung kelapa Sulut ini, mampu dipenuhi oleh perusahaan daerah ini, yang diketahui ada tujuh perusahaan yang saat ini mengolah daging kelapa segar tersebut menjadi tepung kelapa. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi