MANADO BISNIS - Tingginya harga bawang putih dan bawang merah membuat ibu rumah tangga (IRT) di Manado harus memikirkan cara menyiasatinya untuk digunakan pada menu makanan setiap hari. "Hampir semua masakan menggunakan bawang putih dan bawang merah. Karena sekarang harganya 10 kali lipat dari biasanya, pemakaiannya dikurangi saja," ujar Ester Leha, IRT yang tinggal di Winangun, Kota Manado, saat ditemui saat berbelanja di swalayan.
Ia mengatakan, kalau biasanya bawang putih yang digunakan untuk memasak diiris, maka sekarang dirinya mengoptimalkan penggunaan bawang putih dengan cara digeprek "Jadi biarpun lebih sedikit jumlahnya tapi tetap lebih terasa," tuturnya. Kata dia, selain cara tersebut, ada juga cara lain misalnya dengan menggunakan batang dari daun bawang. "Bagian bawah daun bawang yang warnah putih itu bisa juga sebagai pengganti bawang putih," ucapnya.
Rita Linttong, IRT asal Pineleng Minahasa mengatakan, Kenaikan harga dua komiditi ini menurutnya memang sangat berdampak. Dikatakannya, biasanya beli harga Rp 1000 bisa dapat empat siung besar, tapi kalau sekarang harganya sampai 10 kali lipat. "Tapi biar mahal tetap kita beli," katanya. Hal yang sama juga dikatakan Ratna S, warga Perkamil, kenaikan harga bawang ini mempengaruhi masakannya. Apalagi dirinya sebagai penjual makanan.
"Terpaksa dikurangi pemberian bawang gorengnya karena harga bawang yang naik gila-gilaan," tuturnya. Ia mengatakan, biasanya ia membeli bawang putih dan bawang merah lebih dari 1 kilogram, tapi semenjak harga naik, ia hanya membeli setengah kilo saja. "Itu pun masih tawar menawar dengan pedagang agar mereka memberi lebih bawangnya," ungkapnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum