![]() |
Kelapa dan turunannya andalan ekspor Sulut (foto : ist) |
“Data yang terhimpun berdasarkan data Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) diterima dari pelabuhan Bitung, ekspor ke Yaman mencapai 8,9 juta dolar AS termasuk ekspor selama November sebanyak 4,3 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dantes Simbolon.
Dengan nilai ekspor 8,9 juta dolar per November 2011, lanjut dia, maka Yaman masuk sebagai delapan besar ekspor Sulut. "Ini cukup membanggakan, karena justru di tengah kemelut politik yang melanda negara tersebut, tetapi realisasi ekspor ke negara itu tetap tinggi," ungkapnya.
Sesuai data dihimpun BPS, menurut Simbolon, Yaman masuk sebagai delapan besar bersama negara terbesar penghasil devisa yakni Belanda, Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Jepang, Jerman, dan Meksiko.
"Total ekspor Sulut sampai November tercatat sebesar 635 juta dolar AS, dari jumlah tersebut pangsa pasar ekspor Yaman hanya sebesar 1,4 persen," tandasnya, seraya menambahkan, ekspor ke Yaman terutama terdiri produk pertanian khususnya produk turunan kelapa dan perikanan.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, bila hanya dilihat ekspor langsung dari Pelabuhan Bitung ke berbagai negara di dunia, maka Yaman memang cukup potensial.
"Tetapi bila diperhitungkan dengan pengiriman komoditas unggulan Sulut tetapi melalui pelabuhan lain seperti Tanjung Perak Surabaya ataupun Tanjung Priok Jakarta, maka nilai devisa Yaman tersebut masih terlalu kecil," paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi