MANADO BISNIS – Pada pekan ketiga Oktober 2012 ini, Amerika Serikat (AS) kembali membeli Crude Coconut Oil (CCO) atau minyak kelapa kasar sebanyak 9.393 ton.
"Ekspor CCO ke Amerika Serikat tersebut mendatangkan devisa bagi Sulut sebesar 99,79 juta dolar AS," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, terciptanya ekspor ke Amerika Serikat tersebut, semakin memperkuat komoditas tersebut di pasar mancanegara.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong menuturkan, tingginya permintaan Amerika Serikat, karena komoditas tersebut menjadi salah satu bahan baku untuk diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) alternatiif. "Minyak kelapa kasar dapat diolah menjadi biofuel, dan penggunaannya cenderung meningkat, selain untuk kebutuhan bahan pangan yang tetap tinggi hingga sekarang kini," paparnya.
CCO merupakan salah satu produk turunan kelapa yang diolah dari kopra yang banyak dihasilkan petani di Provinsi Sulut. "Petani Sulut lebih senang mengolah buah kelapa menjadi kopra, nah kopra tersebut setelah dijual ke pabrik diolah menjadi minyak kelapa kasar atau CCO," ujarrnya.
Sesuai data, Sulut setiap tahun memproduksi sekitar 300 ribu ton kopra, dari jumlah tersebut hampir seluruhnya diolah menjadi kopra yang pada akhirnya diolah menjadi minyak kelapa kasar, sebagai bahan baku setengah jadi industri. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar
