MANADO BISNIS – Harga beras premium di Sulut mulai bergerak naik menjelang akhir tahun ini. Seperti terpantau di pasar tradisional Tondano Kabupaten Minahasa, yang merupakan salah satu daerah sentra penghasil padi di Sulut.
"Pekan lalu harga beras jenis superwin hanya Rp510 ribu per karung 60 Kilogram(Kg), tetapi kini telah menjadi Rp535 ribu per karung," kata Nita, pedagang beras di pasar tradisional Tondano.
Dia mengatakan, kenaikan harga beras tersebut terutama dipicu meningkatnya permintaan menjelang hari besar agama Natal dan Tahun Baru. "Permintaan beras akhir tahun meningkat, terutama karena adanya kebiasaan sebagian warga Minahasa dan Sulut yang ikut arisan sosial ataupun keluarga dimana sebulan sebelum hari besar agama, sudah dibagikan kepada para pesertanya," kata Nita.
Pedagang mengatakan, harga beras jenis superwin pernah mencapai harga tertinggi Rp580 ribu per karung 60 Kg beberapa bulan sebelumnya, tetapi kemudian terus turun sehingga ke level terendah Rp510 ribu, tetapi pekan ini harga kembali menguat sekitar lima persen menjadi Rp535 ribu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan mengatakan, pemerintah daerah akan terus mengikuti perkembangan harga beras di pasaran. "Bila kenaikannya sudah membuat masyarakat resah, maka pihaknya akan meminta pihak Bulog Divre Sulut untuk melakukan operasi pasar," ungkapnya.
Aturan operasi pasar beras, ditambahkan Parengkuan, sudah dipermudah pemerintah, kalau sebelumnya harus menunggu sampai kenaikan sudah mencapai 20 hingga 25 persen dan bertahan beberapa pekan, namun sekarang operasi pasar bisa digelar melihat perkembangan di masyarakat. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi