Hal ini dikatakan Gubernur Sulut SH Sarundajang. “Kita diberikan target oleh pemerintah pusat 750 ribu ton, sekarang sudah 650 ribu ton, tetapi dengan elnino saya masih ragu ini bisa tercapai,” kata Gubernur.
Iklim yang tidak menunjang untuk pertanian tersebut, kata Sarundajang harus diantisipasi dengan memperkuat ketahanan pangan bukan hanya pada beras saja, tetapi pangan lainnya.
“Ketahanan pangan bukan hanya beras saja, tetapi juga ketersediaan jagung, kedelai, gula, daging sapi dan produk holtikultura lainnya. Nah kita harus memperkuat itu sehingga kendati terjadi penurunan produksi beras tidak berdampak banyak pada masyarakat Sulut,” ungkapnya.
Selain pengembangan komoditas pangan lainnya, gubernur meminta petani untuk mengoptimalkan lahan persawahan yang masih diairi air, untuk diusahakan seoptimal mungkin. Lahan pertanian ada harus ditanami mengikuti cara bertani yang benar, diikuti penggunaan benih unggul, pemupukan, dan penanamannya harus tepat waktu, dengan begitu maka hasil produksi diharapkan lebih tinggi.
“Ancaman pangan ini juga terjadi secara global, dunia menghadapi kekurangan pangan, harga pangan dunia naik, kegagalan panen gandum di Amerika Serikat memicu harga pangan dunia,” papar Sarundajang.
Menghadapi kondisi seperti itu, ditambahkannya. maka masyarakat petani di Sulut, harus terus mengoptimalkan sumber daya alam yang ada guna menghasilkan berbagai komoditas yang dapat memperkuat pangan. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi