Hanny Wajong |
Dikatakannya, pasar pala Sulut untuk negeri kincir angin itu meminta produk turunan pala dengan kualitas broken (tingkat patahan), dan mutu tersebut dipenuhi pengekspor Sulut. Dengan begitu, realisasi pala ke Belanda pada bulan Maret hingga awal April 2013, semakin mengokohkan negara tersebut sebagai salah satu negara potensial bagi Sulut. "Belanda selama ini selalu berada di urutan tiga besar pembeli komoditas andalan Sulut, nah dengan kontinuitas ekspor pala, akan terus memperkuat Belanda sebagai andalan penghasil devisa Sulut," aku Wajong.
Dia menyebutkan, sebagian besar pengekspor Sulut sudah mengikat kontrak dengan pembeli Belanda, ini akan mendorong perolehan devisa makin besar.
Pala Sulut sendiri merupakan produk perkebunan andalan Sulut , selain cengkih dan kopra, dengan produksi tiap bulan berkisar 5.000 ton. “Sebagian besar pala produksi petani Sulut diolah kembali menjadi barang setengah jadi untuk kemudian diekspor ke sejumlah negara di dunia, termasuk Belanda,” terang Wajong. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi