Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

MT Bersubsidi Diselewengkan ke Daerah Konversi Gas

MANADO BISNIS -  Ternyata banyak  Minyak Tanah (MT) bersubsidi untuk warga yang belum dikonversi ke gas, sering diselewengkan ke daerah yang telah dikonversi.

"Kami menemukan itu di Kabupaten Minahasa Selatan. Padahal seharusnya hal seperti ini tidak dibenarkan karena mitan bersubsidi hanya untuk kabupaten dan kota yang belum dikonversi," kata Kepala Bagian Ekonomi, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Corneles Mononimbar, di Manado.

Dia mengatakan, harga eceran tertinggi MT bersubsidi sekitar Rp3500 per liternya, namun dari MT yang berasal dari luar daerah dijual seharga Rp7000-Rp8000 per liternya, lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga MT non subsidi yang biasanya dijual seharga Rp11.500 per liternya. "Kami berharap pertamina menata pola distribusi mitan bersubsidi. Kalau diuntukkan bagi daerah yang belum dikonversi ke gas, harus dikawal sehingga bisa tiba di tujuan dan dinikmati oleh warga yang berhak mendapatkannya," kata dia.

Di sisi lain, Meike Tampemawas, warga Amurang mengharapkan pertamina segera mengkonversi MT  ke gas untuk enam kabupaten di Sulut, sehingga yang beredar hanya bahan bakar bersubsidi. "Dari pada terus bermasalah, lebih disamaratakan. Semua kabupaten dan kota sudah dikonversi. Ini juga untuk mengontrol pola distribusi mitan agar tidak mudah diselewengkan," harapnya.

Di Sulawesi Utara, baru sembilan kabupaten dan kota yang telah dikonversi dari mitan ke gas yaitu Kabupaten Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondouw Utara, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Kota Manado, Tomohon, Bitung dan Kotamobagu.

Sementara kabupaten yang belum dikonversi adalah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud. [yg/mtr]


@


Recommended posts

MT Bersubsidi Diselewengkan ke Daerah Konversi Gas